(Translated by Google) A good educational place, although not big. The location can be accessed by a rocky and dirt alley leading to Tirtasari, and going deeper. Unfortunately, the parking space is not sufficient for four-wheeled vehicles.
Even after being hit by a pandemic storm, this place still survives. When I visited, there was a bunch of eggs that had just been put in. There are still a few baby turtles, plus “Buddy” a docile adult turtle who seems to be a permanent resident.
When there is no activity of releasing hatchlings, tourists can play in the sand on the beach, while ordering snacks and drinks from the existing cafe. When you need heavier food, you can walk to the front, to the Tirtasari restaurant (join the hotel and spa).
Overall: a suitable place to find peace, as well as get education about nature and the environment.
(Original)
Tempat edukasi yang baik, meski tidak besar. Lokasinya bisa diakses dengan gang berbatu dan bertanah menuju Tirtasari, dan masuk lebih dalam lagi. Sayangnya tempat parkirnya kurang memadai untuk kendaraan roda empat.
Dihantam badai pandemi pun tempat ini masih bertahan. Saat saya berkunjung, ada sekelompok telur yang baru saja dimasukkan. Anakan penyu pun masih ada beberapa ekor, ditambah “Buddy” penyu dewasa jinak yang tampaknya menjadi penghuni tetap.
Saat tidak ada aktivitas melepas tukik, wisatawan bisa bermain pasir di tepi pantai, sambil memesan snack dan minuman dari cafe yang ada. Saat butuh makanan lebih berat, bisa jalan kaki ke depan, ke restoran Tirtasari (gabung dengan hotel dan spa).
Overall: tempat yang cocok untuk mencari ketenangan, sekaligus mendapatkan edukasi tentang alam dan lingkungan. – via 